Sabtu, 31 Maret 2012

STRATEGI PERTAHANAN NEGARA MENGHADAPI ANCAMAN GLOBAL (Peran Menwa dalam Pertahanan Negara)


Oleh. Rahmatullah
Kepala Urusan Khusus
Di era globalisasi, Negara yang komplit memiliki modal alamiah strategis adalah Indonesia. Indonesia memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman hayati yang menyebabkan Indonesia mendapat julukan mega biodiversity, yang hal itu berada di atas letak geografis Indonesia dengan potensi kekuatan geopolitik dan geoekonomi yang luar biasa. Untuk itulah Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan baik regional maupun global.
Di tingkat regional keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2011 telah menempatkan Indonesia menjadi inspirator dalam penyelesaian masalah demokratisasi di Myanmar, demikian juga dalam masalah pertikaian perbatasan Thailand Kamboja Indonesia yakin penuh adanya proses dialog yang konstruktif akan perlahan tapi pasti menyelesaikannya. Peran Indonesia di tingkat regional memang tiada duanya dan dipandang menyejukkan, sehingga sepanjang tetap adem dengan gaya diplomasi good boy, meskipun berbenturan kepentingan nasionalnya Indonesia akan menjadi sahabat baik. Tetapi jika kita sudah mulai berbicara tentang kepentingan nasional dan untuk itu harus memperkuat pertahanannya, Indonesia dapat meningkatkan suhu politik di wilayah Asia Tenggara.
Sementara di tingkat global Indonesia terus meningkat peringkat ekonominya sehingga menjadikan Indonesia saat ini menduduki peringkat 16 dunia, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5% per Juni 2011. Lebih mencengangkan lagi ramalan yang tertuang dalam HSBC Trade Connection Report 2011 yang memprediksi Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Menurut laporan itu pada tahun 2025 ekonomi Indonesia akan masuk peringkat keempat ekonomi dunia dengan pertumbuhan perdagangan tertinggi yaitu 96% sampai tahun 2025. Selain itu World Bank dalam “Global Development Horizons 2011” juga mencatat pada tahun 2025 lebih dari 50% pertumbuhan ekonomi disumbangkan oleh enam kekuatan ekonomi baru yaitu Brasil, China, India, Indonesia, Korea Selatan dan Rusia.
Dengan prospek dan peran Indonesia di era global yang demikian strategis, tidak berarti Indonesia boleh terlena, malahan sebaliknya harus meningkatkan peran politiknya di dunia internasional. Jabarannya, Indonesia harus memiliki kekuatan yang memadai mengimplementasikan“Civis pacem para bellum”. Perang dan damai di era global sudah tidak terpisahkan. Perang di era global adalah medan laga perjuangan kepentingan nasional suatu negara bersaing dengan kepentingan nasional negara lain, dan tidak pernah berhenti. Hal ini menjadikan ancaman di era global merentang dalam dinamika kehidupan bangsa dari situasi kerja sama antar bangsa sampai dengan berubah ujungnya menjadi konfrontasi. Di sisi lain di era global ancaman juga menyisi pada kondisi alamiah yang sudah tidak sesuai lagi dengan lingkungan hidup manusia, baik akibat alam maupun akibat ulah manusia.
Dihadapkan dengan kondisi global yang menimbulkan ancaman yang sesungguhnya melekat dengan dinamika kehidupan, maka strategi pertahanan dewasa ini bukan semata-mata strategi pertahanan dalam konteks penggunaan kekuatan militer. Strategi demikian akan menjebak suatu bangsa pada alokasi sumber daya nasional yang tidak proporsional, sehingga mengakibatkan ketimpangan di sektor lain. Hal demikian secara luas akan melemahkan ketahanan nasional suatu bangsa dan secara sempit justru melemahkan sistem pertahanan negara.
Strategi pertahanan adalah hal yang sangat vital yang menentukan keberhasilan upaya pertahanan negara. Strategi pertahanan tidak statis, tetapi selalu dinamis mengikuti perkembangan sifat dan karakteristik perang serta revolusi pada bidang militer secara global. Perang pada Abad XXI adalah perang yang sifatnya semakin kompleks yang melibatkan faktor-faktor nirmiliter dan militer. Penghancuran suatu negara tidak selalu dengan perang fisik dengan iring-iringan konvoi kekuatan militer, tetapi dapat pula dengan melemahkan kekuatan ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya. Perang yang berbasis nirmiliter lebih mengemuka dan jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan perang yang berbasis kekuatan militer karena mandala perangnya bersifat maya, tidak kelihatan, tidak bersifat fisik, sehingga tidak mudah untuk dideteksi dan sering kali terlambat untuk diantisipasi. Mandala perang demikia itu menempatkan keunggulan strategisnya pada kualias sumber daya manusia yang memiliki intelektualitas tinggi dan karakter yang kuat, serta kesadaran bela negara.
Dalam konteks inilah Resimen mahasiswa sebagai organisasi kepemudaan yang bertujuan untuk membina karakter, kepribadian dan membentuk para mahasiswa sebagai calon-calon pemimpin di masa depan yang memiliki kesadaran bela negara tinggi, memainkan peran dan fungsi dalam penyiapan komponen pertahanan nirmiliter. Posisi Menwa saat ini sebagai komponen pendukung pertahanan negara harus dapat dipahami dan dioptimalkan sebaik mungkin oleh para anggota Menwa dan Alumninya. Menwa tidak lagi otomatis menjadi Komponen cadangan pertahanan negara sebagaimana di Era Orde Baru dengan UU no 20 tahun 1982 tetapi dapat menjadi komponen cadangan melalui proses Rekrutmen sebagaimana peraturan perundang-undangan yang ada yaitu UU no 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara beserta peraturan-peraturan konsiderannya. Oleh karena itu sebagai komponen pendukung pertahanan negara Organisasi Menwa perlu menyesuaikan diri dengan konteks kekinian berupa nilai-nilai baru, dengan melakukan evaluasi, instropeksi dan Reposisi diri terhadap keberadaannya agar dapat diterima oleh para Mahasiswa diperguruan tingginya dan Perguruan tinggi itu sendiri serta Depdiknas selaku oragnisasi induk pembina Menwa saat ini.
Menwa harus tanggap terhadap perubahan-perubahan yang begitu cepat terjadi di era Global saat ini. Menwa dan para alumninya perlu memiliki konsep-konsep cemerlang yang dapat dijual agar Menwa tetap eksis sebagai salah satu model bagi pembinaan dan pembentukan karakter, kepribadian dan peningkatan kesadaran bela negara yang tinggi bagi para Mahasiswa di seluruh perguruan tinggi Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar