Yah, ia sebenarnya ditakdirkan sebagai makhluq yang paling terhormat. Dan tidak hanya itu, setelah Tuhan memberikan fitrah yang lurus, Tuhan bahkan mendukungnya dengan kedatangan utusan-Nya di setiap zaman. Dan mereka tidak datang sendiri. Di genggaman tangannya mereka ada petunjuk Tuhan. Apalagi kalau berbicara tentang sayyid mereka Pemuda Padang Pasir, Sang Revolusioner.
Namun sekali lagi, bacalah kenyataan yang menyedihkan ini, makhluq yang satu ini masih saja terombang-ambing oleh dirinya sendiri. Ia seperti tak pernah mengerti benar mengapa ia hidup. Dan engkau pasti sudah paham siapa makhluq itu.
Dia adalah kita. Aku dan Kau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar