Minggu, 29 April 2012

Pembelajaran Seni Beladiri Yongmoodo Pada Prajurit Resimen

Oleh: Laily Lolita Sari
Personil Satmenwa 811 “Wira Cakti Yudha”

Sudah merupakan hal mutlak bagi seorang prajurit untuk memiliki kemampuan bela diri. Kemampuan ini sangat mendukung seorang prajurit dalam melaksanakan tugas pokoknya, dimana dalam melaksanakan tugas tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa seorang prajurit terpaksa melaksanakan perkelahian jarak dekat dalam upaya pembelaan diri.
Untuk meningkatkan kemampuan prajurit tersebut, diperlukan adanya suatu bela diri khas yang khusus di lingkungan militer. Bela diri militer sudah lama ada di lingkungan prajurit TNI AD, namun beladiri militer sendiri kurang menarik karena belum adanya tingkatan-tingkatan yang membedakan kualitas kemampuan yang dimiliki prajurit.
Supaya seni beladiri militer menjadi suatu beladiri yang berkembang dan diminati oleh setiap prajurit, maka Panglima Kostrad berdasarkan Surat Telegram Pangkostrad Nomor ST/253/2009 tanggal 20 April 2009 dalam rangka melaksanakan latihan terpusat beladiri yongmoodo memerintahkan seluruh jajaran baik divisi 1 maupun divisi 2 Kostrad meningkatkan mutu prajurit dengan mengembangkan seni beladiri Yongmoodo yang berasal dari Korea dan telah diakui di tingkat dunia.
Seni beladiri Yongmoodo adalah beladiri yang menarik karena merupakan gabungan dari berbagai macam dasar beladiri, seperti gerakan-gerakan Taekondo, Hapkido, Kumbo, Judo, Gulat, dan Jiujitsu sehingga terciptalah suatu sistem beladiri yang sangat efektif dan efisien dengan gerakan yang bervariasi.
Seni beladiri Yongmoodo pun telah dikenalkan kepada prajurit Resimen dalam pendidikan dan latihan dasar. Pelatihan pada pemula dilakukan secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut supaya resiko dan keselamatan latihan tidak berakibat fatal serta diperlukan persiapan yang cukup lama dan pengenalan tentang teknik-teknik dasar. Saat berlatih haruslah diawali dengan pemanasan terutama pada bagian persendian, jari-jari tangan maupun kaki. Begitu pula perlu dilaksanakan proses penyegaran yaitu meditasi dan pernapasan.
Dengan dilatihnya prajurit Resimen akan beladiri Yongmoodo diharapkan kemampuan prajurit Resimen memiliki karakter percaya diri dan tangguh serta berjiwa Panca Dharma Resimen.
Salah satu siswa diklatsar 65 dari Satuan 811/WCY (Bapak Hendra) sedang melakukan gerakan Tiger Sprong.
Salah satu siswi diklatsar 65 dari Satuan 811/WCY (Ibu Lolita) sedang melakukan gerakan kuncian pada lawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar